Olahraga tidak hanya dilakukan untuk mencapai manfaat kesehatan saja, tetapi juga dapat dijadikan sarana untuk meraih prestasi atau kesuksesan. Dalam perjalanan meraih prestasi, seorang atlet tidak hanya membutuhkan kemampuan fisik dan teknik, namun kemampuan psikologis juga diperlukan. Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa lebih dari 50% hasil pertandingan yang dilakukan atlet ditentukan oleh faktor mental atau psikologis. Penampilan atlet dalam sebuah permainan atau pertandingan tidak dapat dilepaskan dari perilaku serta aspek psikologis yang mendasarinya. Sehingga faktor psikologis seringkali menjadi penentu dan berperan besar pada setiap penampilan seorang atlet.
Beberapa faktor psikologis yang berperan dalam penampilan atlet yaitu meliputi:
1. Emosi
Emosi merupakan kondisi mental yang ditandai oleh perasaan yang kuat dan diikuti dengan ekspresi motorik yang berhubungan dengan suatu situasi atau objek. Emosi seorang atlet dapat berubah dari waktu ke waktu dan tergantung pada rangsangan emosional yang diterimanya.
2. Motivasi
Motivasi adalah pendorong perilaku seseorang dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Motivasi menjadi hal penting bagi seorang atlet untuk mencapai prestasi yang maksimal. Motivasi dapat berasal dari dalam diri dan dari luar seorang atlet. Motivasi harus selalu terjaga dalam pertandingan maupun ketika latihan agar hasil yang dicapai dapat maksimal.
3. Kecerdasan
Kecerdasan seorang atlet seperti keterampilan teknik, taktik dan strategi sangat dibutuhkan dalam bertanding. Faktor kecerdasan ini akan berpengaruh pada kemampuan seorang atlet untuk mengatasi masalah yang dihadapi ketika latihan maupun pertandingan.
4. Kepercayaan Diri (Self Confidence)
Untuk mendapatkan prestasi yang tinggi , seorang atlet harus memiliki rasa percaya diri. Percaya bahwa dirinya sanggup dan mampu menampilkan kemampuan terbaiknya untuk mencapai prestasi yang diinginkan.
5. Stres
Stres dapat dialami oleh atlet seiring kondisi keolahragaan yang tidak dapat dihindari, seperti ketika akan menghadapi suatu pertandingan, atlet pun dapat merasakan tegang. Stres akan terjadi pada seorang atlet ketika atlet mengalami hambatan dalam usaha memenuhi kebutuhannya atau mencapai tujuannya.
6. Kecemasan
Seorang atlet dapat merasakan cemas ketika sebelum, selama maupun setelah perandingan berlangsung. Rasa cemas tersebut akan mempengaruhi peningkatan gairah, tegang dan rasa takut pada diri atlet.
7. Kedisiplinan
Kedispilinan yang harus dimiliki setiap atlet meliputi berusaha mematuhi tata tertib, ketetapan, peraturan dan patuh pada pelatih atau pembina. Aspek disiplin ini harus dimiliki oleh setiap atlet karena menunjukkan bagaimana rasa tanggungjawabnya pada apa yang sudah ia pilih dan ia perjuangkan, yaitu untuk meraih prestasi.
Faktor-faktor tersebut merupakan reaksi psikologis dari berbagai stimulus atau kondisi dalam kegiatan olahraga. Reaksi psikologis yang muncul dalam latihan maupun pertandingan merupakan hal yang wajar dialami oleh atlet. Sehingga atlet perlu menyadari bahwa reaksi psikologis yang sedang ia alami itu merupakan sebuah proses untuk bertumbuh dan berkembang dalam perjalanan meraih prestasi atau kesuksesan. Setiap atlet juga diharapkan untuk belajar mengendalikan gejala-gejala perilaku dalam olahraga yang dapat berdampak negatif dalam penampilan atlet. Aspek-aspek psikologis seperti yang sudah dijelaskan diatas, pada dasarnya dapat dipelajari, dikelola dan diterapkan secara tepat oleh setiap atlet. Namun, memang butuh latihan dan proses untuk memiliki keterampilan psikologis yang baik. Kesabaran dan keuletan dalam berlatih mengelola aspek psikologis bersama aspek fisik dan teknik, dapat membantu atlet meraih prestasi dan kesuksesan yang diinginkannya.