Maraknya Bullying, Perlu Segera Penanganan
Shinta Putri Megawati, S.Psi
Pusat Psikologi Terapan Metamorfosa
Jl. Parangtritis Km 09, Bantul, Yogyakarta, 55186
Hp: 085328859600, Tlp: (0274) 2811844
Bullying merupakan suatu tindakan agresif yang dilakukan seseorang untuk menyakiti pihak lain. Saat ini, perilaku bullying marak terjadi di mana-mana, bahkan dimulai dari rumah, sekolah, tempat kerja, bahkan lingkungan masyarakat. Secara umum, bentuk bullying terdapat tiga macam yaitu bullying fisik, bullying verbal dan bullying psikologis/ mental.
Bullying fisik, misalnya mendorong, mencubit, memukul, menghukum dengan cara push-up dan apapun perbuatan menyakiti yang mampu dilihat secara kasat mata. Sedangan yang dimaksud bullying verbal yaitu segala bentuk bullying yang menggunakan kata-kata untuk menyerang orang lain, seperti mengejek, menyoraki, mengolok-olok bahkan memanggil nama dengan julukan yang jelek. Selain itu, bullying psikologis yaitu bentuk pennindasan yang mampu meninggalkan trauma secara psikologis, contohnya mempermalukan di depan umum, mengucilkan dan mengisolir.
Perilaku-perilaku di atas sungguh sangat meresahkan dan membawa dampak negatif bagi para korban bullying. Seseorang yang sering dibully, ada kecenderungan menjadi orang yang minder, pemalu, cemas bahkan mengalami masalah sosial. Di lain sisi, korban bullying selanjutnya bisa juga menjadi pelaku bullying, sehingga mata rantai bullying tidak pernah terputus. Sehingga penting bagi kita untuk segera menangani kasus bullying, agar dampak negatifnya tidak menyebar luas.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain yaitu pencegahan dan penanganan tindak bullying. Salah satu bentuk pencegahan yaitu dengan cara melakukan kampanye program anti-bullying, seperti memasukkan materi bullying ke dalam pelajaran. Sehingga siswa akan belajar bagaimana berinteraksi yang baik dan menyadari akan dampak negatif bullying. Selain itu, orangtua perlu mengajarkan kepada anak cara untuk melindungi diri saat mendapati temannya melakukan hal buruk kepadanya.
Ajarkan kepada anak-anak, untuk melaporkan kepada guru bila disakiti, bukan malah mengajarkan kepada anak untuk melawan atau membalas dengan setimpal perbuatan temannya. Orangtua juga perlu mengajarkan kepada anak untuk bersikap asertif, dengan mengatakan sejujurnya kepada teman yang menyakit seperti ungkapan “Saya tidak suka kamu bersikap seperti itu kepada Saya”.
Dengan demikian, sangat penting bagi orangtua untuk memberikan ‘antibiotik’ mental kepada anaknya, agar mampu melindungi diri dari ‘virus’ bullying. Menanamkan rasa pecaya diri kepada anak sangat bermanfaat untuk membentengi segala huru hara yang terjadi di luar rumah, sehingga anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tegar dan matang saat menghadapi ujian kehidupan.