Mengatasi Kecemasan di Masa Pandemi Covid-19

Covid-19 saat ini menjadi pandemi hampir diseluruh negara. Pandemi ini bukan hanya mengancam kesehatan fisik tetapi juga mengancam kesehatan psikologis. Para ahli telah sepakat bahwa kesehatan fisik dan mental saling terkait yang harus dikelola secara seimbang. Salah satu gangguan mental yang sering kita jumpai selama pandemi adalah kecemasan.

Menurut American Psychological Association (APA), kecemasan adalah keadaan emosi yang muncul saat seseorang stress. Remaja termasuk individu yang rentan, mudah terpengaruh, mudah terganggu dengan kondisi lingkungan sekitar yang berubah serta tidak mendukung untuk beraktivitas diluar rumah. Remaja takut akan tertular, takut karena mereka tidak tahu apakah orang-orang di sekitar sehat atau tidak, takut dirinya menularkan kepada orang lain sehingga mereka juga menghindari keramaian. Bahkan mereka takut dengan adanya berita palsu mengenai Covid-19 yang beredar sembarangan.

Ketakutan, kekhawatiran dan kegelisahan yang tidak beralasan akhirnya menghadirkan kecemasan, dan kecemasan ini tentu akan berdampak pada perubahan perilaku seperti, menarik diri dari lingkungan, sulit fokus dalam beraktivitas, susah makan, mudah tersinggung, rendahnya pengendalian emosi amarah, sensitive, tidak logis, susah tidur. Terkadang juga akan lahir dalam bentuk gangguan psikosomatis berupa, alergi kulit, sesak nafas, jantung berdegup kencang, berkeringat dingin dan mual-mual.

Gangguan tersebut jika tidak secara cepat ditanggulangi maka akan berdampak pada aktivitas dan produktivitas seseorang untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan diakhirat. Lantas apa yang harus dilakukan?

Pertama kurangi menonton, membaca dan mendengarkan berita yang membuat kecemasan meningkat dan carilah informasi dari sumber yang terpercaya

Kedua melakukan kegiatan yang di senangi di rumah seperti olahraga, meditasi, melukis, bermain musik, berkebun, memasak, membaca buku,dan menonton film.

Ketiga melakukan relaksasi maka diri tetap tenang dan dapat terkontrol meskipun sedang menghadapi situasi yang penuh tekanan

Keempat sebagai orang tua bisa memberikan motivasi dan selalu dampingi anak

Kelima jangan ragu meminta bantuan professional

Kita belum tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir. Sehingga kita perlu menyesuaikan diri dengan kebijakan baru dari pemerintah. Mulai dari melakukan kegiatan yang di rumah dan memikirkan hal yang positif. Dengan begitu kecemasan yang dirasakan bisa berkurang dengan adanya kegiatan.

 

Referensi :

Fitria, L., & Ifdil, I. (2020). Kecemasan remaja pada masa pandemi Covid-19. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 6(1), 1-4.

Ruskandi, J. H. (2021). Kecemasan Remaja pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(3), 483-492.

Syarli, S. (2021). Tingkat Kecemasan Pada Remaja Putri Dan Mahasiswa Pada Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Cerebral Medika, 3(1), 8-8.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top