“Tantrum: Mengapa Anak Mengalaminya dan Bagaimana Mengatasinya?”

Halo sobat Meta!

Apakah Anda sudah tahu cara menghadapi anak yang tantrum?

Proses menjadi orang tua adalah perjalanan yang panjang dan memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi. Salah satu tantangan yang umum dihadapi oleh orangtua adalah menghadapi anak yang sedang tantrum.

Tantrum menjadi tantangan yang sering dihadapi oleh orang tua saat merawat anak-anak. Ini adalah momen ketika anak melepaskan emosinya dengan keras, yang bisa menjadi pengalaman menantang bagi semua orangtua yang terlibat. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari apa itu tantrum, mengapa anak-anak mengalaminya, dan bagaimana para ahli merekomendasikan cara mengatasinya.

https://www.digidoc.co.id/artikel/cara-mengatasi-tantrum-pada-anak

Apa Itu Tantrum?

Tantrum adalah reaksi emosional yang tidak terkendali, seringkali berupa kemarahan dan frustrasi, yang ditunjukkan oleh anak-anak. Perilaku yang muncul adalah berteriak, menangis, menendang, atau bahkan melempar barang. Tantrum biasanya terjadi pada anak-anak yang masih dalam usia prasekolah, namun dapat muncul pada berbagai tahap perkembangan.

Penyebab Tantrum:

Sejumlah faktor dapat memicu tantrum pada anak, termasuk:

  1. Kurangmampu berkomunikasi : Anak mungkin belum mampu mengungkapkan perasaan atau keinginannya dengan kata-kata, sehingga mereka menggunakan tantrum sebagai cara mengkomunikasikan ketidakpuasan.
  1. Emosi yang kuat : Khawatir, takut, malu, dan marah dapat membuat anak-anak merasa kewalahan.
  1. Mengekspresikan kebutuhan dan keinginan : Anak-anak bisa tantrum jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan atau butuhkan.

Menurut Dr. Laura Markham, seorang psikolog anak terkenal, menghadapi anak yang tantrum adalah peluang orangtua untuk mengajarkan bagaimana anak mengelola emosinya. Dr. Laura Markham merekomendasikan beberapa strategi, seperti:

  • Tetap tenang : Orang tua perlu menjaga ketenangan mereka sendiri agar tidak ikut terbawa emosi.
  • Memberi dukungan : Memahami perasaan anak dan beri mereka ruang untuk merasa aman mengekspresikan emosinya.
  • Ajarkan keterampilan pengelolaan emosi : Ajari anak cara mengekspresikan emosi dengan kata-kata, agar mereka mulai belajar mengidentifikasi emosi yang mereka alami.
  • Berikan perhatian positif : Apresiasi dan memuji anak ketika berperilaku baik, dan meminimalisir hukuman disaat mereka berperilaku kurang baik.

Selain itu, Dr. John Gottman, seorang ahli dalam hubungan keluarga, menekankan pentingnya membangun ikatan emosional yang kuat dengan anak-anak karena dapat membantu mencegah tantrum secara proaktif.

Memiliki pemahaman tentang penyebab dan bagaimana membimbing anak ketika tantrum dengan cara yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengatasi tantrum mereka dan mengajari mereka keterampilan pengelolaan emosi yang penting untuk masa depan mereka.

Referensi

https://hellosehat.com/parenting/bayi/perawatan-bayi/cara-mengatasi-anak-tantrum/

https://www.kompasiana.com/unielhyn0191/5fa42a8af5f32902742e6ef2/mengelola-tantrum

https://www.ahaparenting.com/read/toddler-tantrums

Redaksi : Ramadhan Iqbal Asegaf

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top